Kamis, 13 November 2014

Cara Mengubah Sifat Buruk Pasangan



SEBELUM membaca artikel ini lebih lanjut, cobalah untuk mencari sifat-sifat positif dari pasangan. Kemudian carilah hal negatif yang tidak Anda sukai Tapi jangan lupa. Setelah itu, pikirkanlah kembali jawaban-jawaban Anda. Mana yang lebih sering jadi fokus pikiran: sifat baik pasangan atau sifat buruknya?
 
Apabila sifat buruk pasangan sering kali mengganggu dan selalu saja mengundang kritik, ada cara untuk mengubahnya.  Bagaimana caranya? Tips dari Howard Markman, PHD, direktur Center for Marital and Family Studies, University of Denver mungkin berguna. Ia menyatakan, yang harus pertama diubah adalah diri Anda sendiri. Sebelum Anda mengatakan “tidak mungkin”, coba beberapa poin berikut:
 
Tertawakan Diri Sendiri
 
Kebanyakan perempuan mengeluh, betapa sulitnya mengubah pasangan mereka. Itu karena mereka ingin menjadikan pasangan itu seperti yang mereka mau. Itulah yang dikatakan Loretta LaRoche, pakar penanggulangan stres.
 
LaRoche sering mendorong para wanita untuk meneliti diri dengan menggunakan pendekatan yang humoris, sehingga tidak terkesan defensif. Salah satunya adalah dengan meminta para wanita untuk membayangkan, seandainya pasangan mereka yang berbadan macho itu mengenakan gaun yang sering mereka pakai, lalu berbicara dengan suara yang tinggi seperti perempuan. Dari situ mereka akan belajar untuk menghargai perbedaan yang membuat sepasang kekasih bisa menyatu.
 
Bahagiakanlah Diri Anda
 
Pasangan sering melakukan hal-hal yang membuat Anda jengkel. Akhirnya Anda berdua malah perang mulut? Ups, coba sadari kelakuan diri sendiri dulu. Jangan selalu beranggapan bahwa  pasangan Andalah yang kerap bikin jengkel. Tapi pikirkanlah apakah selama ini pasangan selalu jadi “korban”. Jadi, belajarlah mengubah sikap Anda, belajarlah untuk menghargai dengan segala kekurangan yang ia miliki.
 
Bercerminlah Pada Pasangan
 
Anda selalu memintanya berubah. Tapi, pernahkah Anda berpikir bahwa jika ia berubah, ia akan sulit menampilkan sisi terbaik dari dirinya? Ketimbang kejadiannya seperti itu, cobal untuk fokus kepada satu hal baik dari dirinya.
 
Bila Anda tak tahu, cobalah meminta pendapat teman. Pandangan mereka bisa jadi lebih objektif. Ingatlah bahwa baik-buruk suatu sifat sebenarnya relatif. Tergantung dari cara melihatnya.
 
Bila menurut Anda itu buruk, bisa jadi orang lain berkata tidak. Contohnya, saat berkaca, mungkin Anda melihat seseorang wanita yang tidak cantik dan cerewet. Namun cobalah berkaca dari mata pasangan, mungkin saja dia melihat Anda sebagai seorang wanita yang sangat cantik dan perhatian. Mana yang lebih baik?
 
Ingatlah bahwa tak ada yang sempurna. Jadi belajarlah untuk menghargai kesempurnaan dan ketidaksempurnaan diri masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar