Selasa, 24 Maret 2015

Air mulai mengaliri Candi Losari ketika proses penggalian pada kedalaman satu meter.


Candi Losari di Dusun Losari, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, masih terendam air. Genangan dari tiga sumber air di sekitarnya itu biasa surut beberapa hari di pengujung musim kemarau.
Juru bicara Candi Losari, Surahman (60), mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung setahun lebih. “Tinggi air yang merendam candi berkisar dua hingga tiga meter,” ujarnya, pekan lalu.
Candi Losari berada di tengah kebun salak, dengan posisi 4,5 meter di bawah areal di sekitarnya. Dari pemantauan Kompas, tingginya genangan air mengesankan batu-batu candi berada di tengah kolam. Beberapa ikan berenang di sekitarnya. Sebagian batuan candi yang terendam atau terkena air terlihat berwarna lebih hitam dan berlumut.
Air mulai muncul dan menggenang saat Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) menggali tanah sedalam 4,5 meter untuk mencari dasar candi pada Oktober 2013. Ketika itu, air yang mengalir keluar sudah cukup merepotkan dan menghambat proses penggalian.
“Karena banyaknya air yang keluar, saat itu pihak ketiga yang melakukan penggalian terpaksa mengerahkan empat mesin diesel untuk menyedot air,” ujarnya.
Surahman mengatakan, BPCB akan mengatasi hal tersebut dengan membuat saluran air. Dengan demikian, air dari sumber air bisa diarahkan untuk mengaliri lahan pertanian dan tidak lagi menggenangi Candi Losari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar