Kisah Wanita Pezina yang Memberi Minum pada Anjing
Ada hadits yang membicarakan tentang
keutamaan memberikan minum pada hewan. Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan
untuk berbuat baik pada setiap makhluk termasuk pula
hewan. Di antara hadits yang diangkat adalah membicarakan wanita pezina yang
memberi minum pada anjing dan akhirnya ia mendapatkan pengampunan dosa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِى بِطَرِيقٍ اشْتَدَّ
عَلَيْهِ الْعَطَشُ فَوَجَدَ بِئْرًا فَنَزَلَ فِيهَا فَشَرِبَ ثُمَّ خَرَجَ
فَإِذَا كَلْبٌ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطَشِ فَقَالَ الرَّجُلُ لَقَدْ
بَلَغَ هَذَا الْكَلْبَ مِنَ الْعَطَشِ مِثْلُ الَّذِى كَانَ بَلَغَ مِنِّى.
فَنَزَلَ الْبِئْرَ فَمَلأَ خُفَّهُ مَاءً ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ حَتَّى رَقِىَ
فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ ». قَالُوا يَا رَسُولَ
اللَّهِ وَإِنَّ لَنَا فِى هَذِهِ الْبَهَائِمِ لأَجْرًا فَقَالَ « فِى كُلِّ
كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ »
“Ketika
seorang laki-laki sedang berjalan, dia merasakan kehausan yang sangat, lalu dia
turun ke sumur dan minum. Ketika dia keluar, ternyata ada seekor anjing sedang
menjulurkan lidahnya menjilati tanah basah karena kehausan. Dia berkata,
‘Anjing ini kehausan seperti diriku.’ Maka dia mengisi sepatunya dan
memegangnya dengan mulutnya, kemudian dia naik dan memberi minum anjing itu.
Allah berterima kasih kepadanya dan mengampuninya.” Para sahabat bertanya, “Ya
Rasulullah, apakah kita bisa meraih pahala dari binatang?” Beliau menjawab,
“Setiap memberi minum pada hewan akan mendapatkan ganjaran.” (HR. Bukhari no. 2363 dan Muslim no. 2244).
Juga dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَّ
امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ
أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا
“Ada
seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panasnya begitu terik.
Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena
kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia
pun diampuni karena amalannya tersebut.”
(HR. Muslim no. 2245).
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1- Yang dimaksud dengan hewan yang ditolong
adalah hewan yang dihormati yang tidak diperintahkan untuk dibunuh. Memberi
minum pada hewan itu akan meraih pahala. Memberi makan juga termasuk bentuk
berbuat baik padanya. Demikian penjelasan dari Imam Nawawi dalam Syarh Shahih
Muslim (14: 214).
2- Boleh bersafar seorang diri tanpa
membawa bekal selama tidak khawatir kesulitan berat saat safar. (Fathul Bari,
5: 42).
3- Hadits di atas juga berisi motivasi
untuk berbuat baik pada manusia. Jika dengan memberikan minum pada anjing bisa
mendapatkan pengampunan dosa, maka memberi minum pada manusia tentu pula akan
mendapatkan pahala yang besar. (Idem)
4- Boleh memberikan sedekah sunnah pada
orang musyrik selama tidak ada yang muslim. Namun jika ada, ia lebih berhak.
(Idem)
5- Jika ada hewan yang butuh minum, manusia
pun demikian, maka manusia yang lebih didahulukan. (Idem)
6- Memberikan minum pada hewan yang
membutuhkan termasuk pula anjing akan menuai pahala dan terhapusnya dosa.
7- Besarnya karunia Allah dan keluasan
rahmat-Nya. Dia membalas dengan balasan yang besar atas perbuatan yang sedikit.
Allah mengampuni dosa orang tersebut hanya dengan sedikit perbuatan, yaitu
dengan memberi minum anjing.
8- Seorang muslim pelaku dosa besar tidak
divonis kafir. Bisa jadi Allah mengampuni dosa besar tanpa taubat karena dia
melakukan kebaikan yang dengannya Allah mengampuninya. Wanita pezina itu
diampuni bukan karena taubatnya, namun karena dia memberi minum anjing,
sebagaimana hal itu jelas terlihat dari hadits. Tidak mengkafirkan seorang muslim karena suatu dosa adalah sesuatu yang
ditetapkan di dalam syariat Taurat, juga dalam syariat Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar