Selasa, 24 Maret 2015

Berdiri Satu Kaki: Cara Praktis Awet Muda

Berdiri Satu Kaki: Cara Praktis Awet Muda


Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Stroke bahwa tidak mampu berdiri dengan satu kaki selama lebih dari 20 detik dapat mengalami risiko stroke. Terdapat pembuluh kecil yang berdarah di otak yang tidak menimbulkan gejala, tetapi meningkatkan risiko demensia serta memicu terjadinya stroke.

"Kemampuan untuk menyeimbangkan tubuh dengan satu kaki adalah tes penting untuk kesehatan otak," kata Dr Yasuharu Tabara, profesor kedokteran genom di Universitas Kyoto, Jepang, yang memimpin penelitian.

Tahun lalu, Medical Research Council Inggris menemukan orang tua yang berumur 53 tahun bisa berdiri dengan satu kaki selama 10 detik dengan mata tertutup. Hal demikian dapat menjadikan tubuh bugar dan dalam waktu 13 tahun. Namun, mereka yang bisa menjaga keseimbangan tubuh hanya 2 detik, maka berisiko tiga kali lebih cepat meninggal sebelum usia 66 tahun.

Ada 3 jenis informasi dalam perasaan menjaga keseimbangan, yang pertama adalah visual apa yang dapat Anda lihat di sekitar Anda dan di mana Anda berada, diumpankan ke otak melalui saraf optik. Yang kedua adalah tanggapan dari sendi dan otot. Ketika mereka membungkuk atau meregangkan badan, sensor khusus yang dikenal sebagai proprioceptors, mengirimkan sinyal ke otak.

“Proprioception adalah cara tubuh untuk mengetahui saat tertentu tanpa melihat," kata dr. David Selvadurai, konsultan THT di rumah sakit St. George, London.

Yang ketiga informasi berasal dari telinga bagian dalam, di mana terdapat tabung kecil, yang dikenal sebagai kanal setengah lingkaran mengandung cairan yang bergerak ketika kepala kita tidak bergerak. Sel yang melapisi tabung mendeteksi gerakan fluida dan berkomunikasi dengan otak melalui saraf vestibulocochlear,jalur untuk kedua pendengaran dan keseimbangan.

"Berjalan adalah tugas yang sangat sulit untuk melakukan. Tampaknya mudah hanya karena otak kita mampu dengan cepat mengkoordinasikan otot-otot kita untuk memungkinkan kita untuk membuat langkah tanpa terjatuh,” kata Dr. Barry Seemungal, konsultan ahli saraf di St.Mary dan rumah sakit Caring Cross, London, dilansir Daily Mail.Kesulitan menjaga keseimbangan cenderung terjadi ketika ada masalah dengan informasi yang dikirim ke otak. Misalnya, infeksi yang mempengaruhi telinga bagian dalam, seperti labyrinthitis yang dapat mengurangi keseimbangan karena umpan balik dari kedua telinga yang berbeda.

Ada hal yang dapat Anda lakukan untuk melatih sistem keseimbangan dan tetap bekerja dengan baik, seperti menukar sepatu setiap hari, memperhatikan tekanan darah Anda, berenang dan menggosok gigi dengan berdiri satu kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar